Thursday, April 10, 2014

Gebyok Sebagai Unsur Utama Dekorasi Pelaminan Pada Pernikahan Adat Jawa

Pelaminan pusat dari suatu pesta pernikahan.

Pelaminan menjadi latar belakang dokumentasi foto & video serta momen-momen penting pernikahan. Jadi pelaminan mutlak menjadi fokus utama yang harus dihias secara optimal. Upacara pernikahan tradisional di Indonesia memiliki banyak sekali tradisi upacara pernikahan yang berbeda-beda. Dalam dekorasi pelaminan adat jawa ada satu unsur yang menjadi ciri khas, yaitu gebyok atau pintu ukiran.

Gebyok merupakan pusat dari dekorasi pelaminan Jawa. Kesan yang didapat bila menggunakan gebyok asli kayu ukiran jepara adalah suasana yang megah, mewah dan sakral. Filosofi di balik gebyok sangat indah dan dalam di setiap detail ukiran dan ornamen. Ukiran buah nanas yang terpasang terbalik merupakan simbol rumah lebah. Berarti kita harus mengikuti sikap hidup lebah yang bisa hinggap di mana saja tanpa merusak bunga yang dihinggapi. Aktivitas yang saling menguntungkan, bunga bisa menjadi buah dan lebah memperoleh madu.

gebyok ukiran jepara

Rangkaian bunga melati dalam ukiran gebyok bermakna bahwa dimana pun berada, ahlak dan hati anda harus selalu wangi dan suci. Ukiran Sulur-sulur berarti kemauan untuk selalu menjaga silahturahmi, merawat hubungan keluarga, sosial, maupun bisnis. Filofosi ini lah yang diharapkan bisa mencerahkan kehidupan baru dari kedua pasang pengantin, sehingga nilai-nilai yang terukir pada Dekorasi gebyok pernikahan akan terukir juga dalam keseharian kita.

Pada era modern sekarang ini dekorasi adat jawa juga mengalami penyesuaian.
Gebyok kayu ukiran yang berat di modifikasi menjadi lebih modern dan berkesan lebih ringan. Styrofoam dibentuk menjadi gebyok berwarna putih dengan dihiasi gantungan kain batik sehingga nuansa berat pada backdrop berubah menjadi ringan dan segar.

Bila anda membutuhkan bantuan dan info lebih lanjut tentang dekorasi pelaminan atau jasa dekorasi bunga untuk acara kantor, hubungi kami di 0856-4718-5804 / 0271-7004545